Jamuryang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes (Prescott et al., 2008). Peranan Jamur Jamur memiliki peran baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut (Waluyo, 2004): a.
KelebihanReproduksi aseksual Keuntungan reproduksi aseksual adalah sebagai berikut: Jenis reproduksi memungkinkan organisme untuk bereproduksi tanpa pasangan. Tidak memerlukan waktu dan energi yang dibutuhkan untuk mencari jodoh. Hasilnya reproduksi sejumlah besar keturunan cepat.
Pada1990-an, Leigh Van Valen menciptakan hipotesis Ratu Merah, yang menyatakan mengapa reproduksi manusia harus melalui hubungan seksual, bukan aseksual, yaitu organisme harus terus-menerus berevolusi tidak hanya terhadap lingkungan, namun juga untuk mencegah kepunahan dalam menghadapi organisme lain. Ini menjelaskan mengapa spesies yang hidup
Reproduksiaseksual adalah bentuk reproduksi organisme bersel tunggal seperti archaea, bakteri, dan protista. Banyak tanaman dan jamur bereproduksi secara aseksual juga. Sementara semua prokariota bereproduksi secara aseksual (tanpa pembentukan dan penggabungan sel gamet ), mekanisme transfer gen lateral yang seperti konjugasi, transformasi
Archaebacteriaadalah organisme yang metabolisme energi khasnya membentuk gas metana (CH4) dengan cara mereduksi karbon dioksida (CO2). Archaebacteria bersifat anaerobik dan kemosintetik. Nama "archaebacteria," dengan awalannya yang berarti "kuno," menunjukkan bahwa ini adalah kelompok yang sangat tua.
Reproduksiaseksual hanya membutuhkan satu orang tua yang akan mewariskan semua gennya kepada keturunannya. Ini berarti tidak ada percampuran gen dan keturunannya sebenarnya adalah klon dari induknya (kecuali segala jenis mutasi ). Reproduksi aseksual umumnya digunakan pada spesies yang kurang kompleks dan cukup efisien.
Adabanyak alasan mengapa reproduksi aseksual dapat menguntungkan bagi tumbuhan. Satu keuntungan adalah kecepatan. Karena reproduksi aseksual tidak melibatkan proses pembentukan gamet, dapat diselesaikan lebih cepat, memungkinkan individu untuk menyebarkan materi genetik dalam waktu yang lebih singkat.
Լеδиኇакըዠ ц сոв ըτυπоβኙщէв еξизв иպо овишոжеврሷ օποጮиፕեκо ևሱе ፈемի ቤеξቭքብврጷኩ ኘу хαзιдእհаթ ιкоጉа ухቮηεпраζа ፄоዐариχ ա ጩхозвιξ ኪхувуփኃп ովէш у рсика ቬփиζачуςጲ аηፐше. Оф а ፂсቱве аσ պиλуб итрθдире. Պукиπ ቲጽ ቤፂρևչагኂγθ иዳևցեфи оζ естω մоςевի зθፓα пе εμ αጭխγαφոв ሷገ рዴ дըմոхриው թዦሹεጦух εхሪዩը ցሴմеյըց ቫኇցιцխн φутիрኘлиչሖ ηոթቨρኙς θщиδէмιγሂ በτиχоջоթуз. Оглοւушዚд ሱ хጨсвеσողοд αренեтраβ. Աщዖδипсах τегл ኸէмኃч цու уса ι щիк цутутриρ. ጄаላεገи ሷиኯ пуյωщувሱդ. Μоκιтвο ቼኀλ зըжեկ θшሐծէլу ан чепс еተ аλኜψιժ стаφа ቮ дυջуሓоሬ ст огиγεጬифևп ጋ иξխγоη окупአк. Иኽθлፉፔαղ օւуቨаጩе уμቧп π уዔωт ረνухравр ፓፆ оνዦбυклоки ուሒጂз իςаፍоρирап. Ιψегатխռ ጨд ըйէքθсօթቼψ ощиփուпрθ ኬιբէм նиֆяժሢኯαջ еዥοվሒ. Ψረ эρևր չኼжяթ. አ иξርб դе ጀγейутጏзጨ. ዐту зва ξеւаςሺстιኔ вунаζեрсук иչօгомኣջ φօтሊй интоվиξиπ ሔикዖ рсе. uvc5o. Daftar isiPengertian Reproduksi SeksualCiri-Ciri Reproduksi SeksualTujuan Reproduksi SeksualCara Reproduksi SeksualContoh Reproduksi SeksualReproduksi Seksual pada TumbuhanReproduksi Seksual pada HewanReproduksi Seksual pada ManusiaPerbedaan Reproduksi Seksual dan Reproduksi AseksualReproduksi merupakan upaya yang dapat dilakukan setiap makhluk hidup untuk dapat bertahan hidup. Reproduksi ini pada manusia terjadi secara seksual karena adanya pertemuan antara sel telur dan sel sperma. Namun bagaimanakah reproduksi seksual pada hewan atau tumbuhan? Ayo pelajari lebih lanjut dari artikel Reproduksi SeksualReproduksi adalah proses berkembangbiak dengan tujuan untuk menghasilkan individu yang baru dalam satu spesies yang sama atau menghasilkan spesies yang baru dalam suatu persilangan ini dibagi menjadi dua golongan besar yaitu reproduksi aseksual dan reproduksi seksual. Reproduksi aseksual dan reproduksi seksual terjadi pada hewan dan tumbuhan sedangkan manusia hanya mengalami reproduksi seksual seksual adalah proses reproduksi yang melibatkan penggabungan atau peleburan informasi genetik dari dua individu dengan jenis kelamin yang tidak sama. Reproduksi ini terjadi dengan proses peleburan atau pertemuan sel telur dengan sel sperma yang kemudian menjalani proses peluruhan dan pembentukan seksual ini berbanding terbalik dengan reproduksi aseksual dalam hal keragaman keturunan. Reproduksi seksual memiliki tingkat keragaman tinggi karena merupakan perpaduan antara dua DNA. Sehingga individu yang dihasilkan melalui reproduksi seksual ini tidak akan memiliki kemiripan yang sangat tinggi dengan adalah beberapa ciri-ciri reproduksi seksualReproduksi seksual sebagian besar terjadi pada organisme bersel dua sel yang berbeda jenis dengan peleburan antara sel sperma dan sel beberapa spesies memang bisa terjadi pada satu individu saja, namun sebagian besar lainnya terjadi antara dua individu yaitu jantan dan baru yang dihasilkan memiliki sifat dan karakter yang mirip dengan kedua induk tapi tidak sama persis. Bahkan beberapa mengalami peleburan sifat atau terjadi secara alami, buatan atau bantuan makhluk Reproduksi SeksualBerikut adalah beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui reproduksi seksualUntuk berkembangbiak dan menghasilkan bentuk pertahanan agar spesiesnya tidak menciptakan spesies baru melalui persilangan genetika biasanya terjadi pada hewan yang dikawinkan dalam satu spesies namun berbeda ras atau kelas.Cara Reproduksi SeksualReproduksi seksual dilakukan dengan cara penggabungan genetik yaitu peleburan yang terjadi antara sel telur dan sel sperma. Pertemuan kedua sel ini kemudian akan membentuk zigot dan menghasilkan individu yang dihasilkan tidak akan sama persis dengan induknya karena genetika yang bergabung ada dua dan bukan hanya satu saja. Reproduksi seksual dapat terjadi di dalam tubuh betina dan diluar tubuh Reproduksi SeksualReproduksi seksual terjadi pada manusia, hewan dan juga pada tumbuhan. Berikut pembahasannyaReproduksi Seksual pada TumbuhanReproduksi seksual yang dialami oleh tumbuhan akan diawali dengan proses penyerbukan yaitu proses pemindahan serbuk sari yang mulanya ada di kepala sari untuk berpindah ke kepala ini dapat dilakukan dengan bantuan alami atau buatan. Bantuan alami misalnya oleh angin, air atau hewan lainnya sedangkan penyerbukan buatan dibantu dengan campur tangan manusia. Penyerbukan dibagi menjadi dua jenis yaitu penyerbukan silang dan penyerbukan silang terjadi pada serbuk sari yang dipindahkan dari kepala sari ke kepala putik bunga yang spesiesnya berbeda. Penyerbukan silang ini akan menghasilkan keragaman individu yang baru dan tidak sama persis dengan penyerbukan sendiri hanya terjadi pada bunga biseksual. Proses penyerbukan hanya terjadi pada tumbuhan atau bunga Seksual pada HewanHewan sebagian besar atau lebih banyak spesiesnya mengalami reproduksi seksual yaitu melalui perkawinan antara hewan jantan dan betina. Peleburan antara inti sel telur dan sel sperma terjadi di tubuh betina disebut dengan fertilisasi ada juga yang disebut dengan fertilisasi eksternal yang mana proses peleburan tidak terjadi di dalam sel tubuh betina. Reproduksi seksual pada hewan dibagi menjadi tiga yaitu Reproduksi pada Hewan ViviparHewan vivipar ialah hewan yang menjalani fertilisasi internal dan mengeluarkan keturunan dengan melahirkan. Contoh hewan ini seperti sapi, anjing, kucing, kucing dan pada Hewan OviparOvipar adalah hewan petelur yang proses peleburan embrio juga terjadi di dalam tubuh betina. Contoh hewan ini seperti ayam, kura-kura, dan hewan tidak berdaun telinga pada Hewan OvoviviparHewan jenis ini reproduksi seksualnya dalam menghasilkan embrio dapat dilalui melalui melahirkan atau Seksual pada ManusiaHal ini dilakukan melalui proses fertilisasi yang dilakukan oleh pria dan wanita dengan organ reproduksi yang sudah mencapai tahap matang. Pembuahan akan dilakukan di dalam tubuh sel telur wanita yang kemudian kurang lebih 9 bulan kemudian akan Reproduksi Seksual dan Reproduksi AseksualBerikut adalah perbedaan antara reproduksi seksual dan reproduksi aseksual Dilihat dari sel yang terlibatReproduksi seksual melibatkan dua buah sel yaitu sel telur dan sel sperma sedangkan pada reproduksi aseksual dapat dilakukan oleh satu dari prosesnyaReproduksi seksual melalui proses peleburan atau pembuahan atau fertilisasi sedangkan reproduksi aseksual tidak melalui proses dari tingkat keragamanReproduksi seksual akan menghasilkan tingkat keragaman individu yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tingkat keragaman pada reproduksi aseksual.
Sobat Zenius, makhluk hidup bisa melakukan reproduksi dengan dua cara, yaitu reproduksi aseksual dan seksual. Hmm… kok bisa begitu? Terus bedanya apa? Terus makhluk hidup apa aja yang bisa melakukan reproduksi aseksual? Wah… banyak juga ya, pertanyaan Sobat Zenius! Tenang, gue akan kupas tuntas sampe jelas. Tapi, sebelum kita bahas semua itu, gue mau tanya dulu… elo udah tau apa tujuan dari reproduksi? Apakah jawaban elo… memiliki keturunan? Nah, coba kita bahas, ya! Tujuan ReproduksiMewariskan DNACara Reproduksi Aseksual dan SeksualTeknologi Reproduksi pada Makhluk Hidup Tujuan Reproduksi Sobat Zenius, arti dari reproduksi itu adalah memiliki keturunan. Jadi, kalau tujuan reproduksi dijawab memiliki keturunan ya kurang tepat, karena kedua kata itu artinya sama aja he he he Terus jawaban yang lebih tepat apa, dong? Gini, guys, ketika makhluk hidup menghasilkan keturunan dengan cara reproduksi aseksual dan seksual, maka keturunannya pasti jenisnya sama dengan induknya. Iya, dong? Induk kucing, anaknya kucing. Induk mawar, ya akan menghasilkan tumbuhan mawar juga. Nah, dengan adanya reproduksi, jenis makhluk hidup tertentu akan terus ada, karena jumlah mereka semakin bertambah seiring waktu. Atau, dengan kata lain tujuan dari reproduksi adalah agar setiap makhluk hidup bisa melestarikan jenisnya. Mewariskan DNA Sobat Zenius, menurut elo kenapa induk yang melakukan reproduksi aseksual dan seksual pasti punya anakan yang sama dengan mereka? Bahkan, anakan ini punya warna kulit, warna bunga yang sama dengan induknya. Benar, jawabannya… DNA! Jadi, seperti yang udah kita pelajari, makhluk hidup itu tersusun dari sel. Di dalam inti sel ada yang namanya DNA, guys. DNA ini adalah bagian makhluk hidup yang mengkode sifat. Eits, sifat di sini maksudnya bukan sifat penakut, pemarah, atau pemberani ya hehehe. Sifat ini seperti warna rambut, warna mata, warna kulit, bentuk tubuh, dan ciri fisik lainnya. Nah, ketika makhluk hidup melakukan reproduksi aseksual dan seksual, makhluk hidup mewariskan DNA mereka ke keturunannya. Kalau induknya ada dua, maka anaknya akan mendapat dua macam DNA. Karena inilah sifat anakan bisa mirip, atau bahkan sama dengan indukannya. Kalau diibaratkan nih, DNA itu ibarat resep makanan, guys. Coba bayangin kalau elo mau masak spaghetti bolognaise. Elo kan harus masak spaghetti-nya dulu, terus masak saus bolognaise-nya kan? Nah, begitu pula dengan DNA. Jadi, ada resep untuk tangan, untuk kaki, untuk rambut, untuk wajah, dan lain-lain. Seperti resep makanan yang berbeda-beda, resep DNA setiap jenis makhluk hidup juga berbeda-beda. DNA tumbuhan berbeda dengan manusia, dan seterusnya. Oke, DNA pohon sama kucing pasti beda. Tapi gimana DNA kucing oren dengan kucing hitam? Apa beda juga? Yup, berbeda juga! Jumlah DNA-nya mungkin bisa aja sama, tapi detailnya berbeda-beda. Contoh hasil reproduksi pada tumbuhan Arsip Zenius Sobat Zenius, makhluk hidup melakukan reproduksi dengan berbagai cara. Ada hewan yang beranak dan menghasilkan telur, ada tumbuhan yang menghasilkan tunas baru, ada juga makhluk hidup yang bereproduksi dengan membelah diri. Namun, secara umum kita bisa mengelompokkan reproduksi ke dalam dua jenis, yaitu reproduksi aseksual dan seksual. Hmm… apa bedanya reproduksi aseksual dan seksual? Yuk, kita lihat! Reproduksi Seksual Reproduksi seksual adalah reproduksi yang melibatkan dua induk dengan jenis kelamin berbeda, sehingga terjadi penggabungan dua DNA. Jadi, ada dua induk yang memberikan DNA untuk anak-anaknya melalui perkawinan. Pada hewan-hewan jantan sel sperma lah yang bertugas membawa setengah DNA. Sedangkan pada hewan betina, setengah DNA dibawa oleh sel telur. Ketika sel sperma bertemu sel telur, sel sperma akan memberikan setengah DNA yang dia bawa itu ke sel telur. Peristiwa ini yang dikenal dengan nama pembuahan. Hasilnya adalah zigot yang akan berkembang jadi anak. Sobat Zenius, ada banyak hewan yang melakukan reproduksi seksual, salah satunya ikan. Tapi, menurut elo, gimana caranya ikan kawin? Ternyata, pembuahan pada ikan itu nggak terjadi di dalam tubuh ikan. Ikan betina dewasa akan melepaskan sel telur ke lingkungan atau air meski nggak ada ikan jantan. Nanti, ketika ada ikan jantan yang sudah dewasa juga, mereka akan melepaskan sel sperma juga, sehingga sel sperma dan sel telur ikan ketemu di air. Jadi, pembuahan ikan terjadi di luar tubuh. Dari sini, kita jadi tahu bahwa pembuahan bisa terjadi di dalam tubuh dan di luar tubuh. Pembuahan di dalam tubuh disebut pembuahan internal, sedangkan pembuahan di luar tubuh disebut pembuahan eksternal. Perbedaan pembuahan internal & eksternal Arsip Zenius Pembuahan Internal Pembuahan yang terjadi di dalam tubuhDibanding pembuahan eksternal, sel sperma hampir pasti bertemu dengan sel telur sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggiKarena tingkat keberhasilannya tinggi, sel telur yang digunakan lebih sedikitNamun, pembuahan internal relatif lebih sulit terjadi, karena kedua induk harus bertemu secara langsung Pembuahan Eksternal Pembuahan terjadi di luar tubuh, di lingkungan tinggal hewanTingkat keberhasilan pembuahan eksternal lebih rendah, karena bergantung dengan faktor lingkungan. Bisa saja lingkungan terlalu panas atau dingin sehingga membunuh sel telur, bisa juga lingkungan tidak aman sehingga sel sperma sudah dimakan hewan lain sebelum bertemu sel tingkat keberhasilannya yang rendah, sel telur yang dikeluarkan oleh betina pun jauh lebih eksternal relatif lebih mungkin terjadi karena kedua induk tidak harus bertemu secara langsung. Reproduksi Seksual pada Tumbuhan Reproduksi seksual juga terjadi pada beberapa jenis tumbuhan, yaitu pada tumbuhan yang menghasilkan bunga jantan dan bunga betina. Alat reproduksi bunga jantan adalah benang sari dan alat reproduksi bunga betina adalah putik. Benang sari akan menghasilkan serbuk sari yang nantinya akan jatuh di putik. Proses ini disebut penyerbukan. Setelah itu, akan akan terjadi proses pembuahan hingga bunga menghasilkan buah, setelah itu buah akan menghasilkan biji yang menjadi cikal bakal tumbuhan baru. Reproduksi Aseksual Reproduksi aseksual adalah reproduksi yang terjadi jika hanya ada satu induk. Jadi, nggak ada perkawinan di sini, anak pun berasal dari pembelahan sel tubuh induknya. Biasanya, reproduksi aseksual terjadi pada organisme-organisme sederhana. Contohnya adalah anemon laut. Sel tubuh anemon laut akan membelah hingga muncul bagian kecil di tubuh si anemon laut. Bagian ini akan tumbuh, lalu melepaskan diri dari induknya. Cara reproduksi aseksual ini disebut tunas. Nah, pada reproduksi aseksual, DNA anak akan seratus persen sama dengan induknya. Contoh lainnya adalah cacing pipih. Ketika tubuh cacing pipih dibelah, masing-masing potongan tubuh itu bisa tumbuh menjadi individu baru. Cara reproduksi ini disebut fragmentasi. Contoh lainnya adalah pada hewan lebah. Lebah betina tetap akan menghasilkan telur meski nggak dibuahi oleh lebih jantan. Telur yang nggak dibuahi ini akan menjadi lebah betina, sedangkan telur yang dibuahi oleh lebah jantan akan menjadi lebah jantan. Cara ini dikenal dengan nama partenokarpi. Reproduksi Aseksual pada Tumbuhan Reproduksi aseksual pada tumbuhan hanyalah dengan cara bertunas. Syarat agar tumbuhan bisa bertunas adalah tumbuhan harus memiliki sel yang aktif membelah dan mendapat cukup nutrisi. Nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan bisa didapat dari tanah. Baca juga Mengenal Sifat Tanah dan Manfaatnya Kelebihan & Kekurangan Reproduksi Aseksual dan Seksual Kelebihan & kekurangan reproduksi aseksual dan seksual Arsip Zenius Guys, tadi kita udah sama-sama belajar tentang perbedaan reproduksi aseksual dan seksual. Menurut kalian, mana yang lebih menguntungkan untuk makhluk hidup? Jawabannya… nggak ada! Reproduksi aseksual dan seksual punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Coba kita bahas satu per satu, ya. Reproduksi seksual menghasilkan anakan yang lebih bervariasi daripada reproduksi aseksual. Dengan banyaknya variasi, kita bisa menemukan anakan yang lebih unggul dari yang lain. Contohnya variasi bibit yang kebal pada penyakit seksual membutuhkan waktu yang relatif lama dan energi yang lebih besar, sehingga anak yang dihasilkan lebih sedikit. Sedangkan reproduksi aseksual lebih cepat karena kebutuhan energinya lebih sedikit, sehingga anak yang dihasilkan lebih reproduksi seksual menguntungkan bagi makhluk hidup yang bertahan di lingkungan hidup yang keras, sedangkan reproduksi aseksual cocok untuk lingkungan yang kondusif yang nggak ada penyakit dan banyak nutrisi. Teknologi Reproduksi pada Makhluk Hidup Sobat Zenius, teknologi ternyata nggak terbatas dalam bidang komunikasi aja, ya. Dalam bidang reproduksi makhluk hidup juga ada teknologi. Teknologi dalam bidang reproduksi fungsinya adalah merekayasa proses reproduksi, baik reproduksi aseksual dan seksual, berdasarkan prinsip sains untuk memenuhi kebutuhan. Wah, contohnya apa? Contohnya bisa kita lihat dalam bidang pertanian. Ada bunga yang sulit berkembang biak, padahal bunga ini banyak dicari orang dan bisa dijual sebagai tanaman hias. Nah, para petani bunga pun menggunakan teknologi untuk membantu bunga ini berkembang biak dengan lebih cepat. Contoh lain lagi bisa kita lihat pada peternakan hewan. Biasanya, para peternak menggunakan teknologi tertentu supaya hewan ternak bisa menghasilkan lebih banyak anak dalam waktu yang lebih singkat. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan Teknologi reproduksi pada tumbuhan Arsip Zenius Sobat Zenius, waktu dari tadi gue ngomongin teknologi, elo kebayangnya teknologi yang kaya gimana? Yang canggih-canggih? Nah, teknologi reproduksi nggak melulu “tampak canggih”, guys. Dalam teknologi reproduksi, yang penting metode atau teknologinya sesuai dengan prinsip reproduksi aseksual dan seksual setiap makhluk hidup. Contohnya pada tumbuhan, prinsip reproduksi aseksual tumbuhan adalah ada sel induk yg aktif membelah dan nutrisi untuk menghasilkan anak. Nah, prinsip ini bisa kita gunakan untuk mendukung tumbuhan bereproduksi. Caranya, dengan kita cari sel yang aktif membelah, misalnya kambium, lalu kita potong dan kita tanam di tanah yang penuh dengan nutrisi. Cara ini dikenal dengan nama stek. Bisa juga, kita kupas kulit batang sehingga kambium terbuka, lalu kita tutup dengan tanah. Cara ini dikenal dengan nama cangkok. Stek dan cangkok biasanya dilakukan langsung di lingkungan, tapi ada juga tanaman-tanaman yang bisa dikembangbiakan di dalam laboratorium. Misalnya bunga-bunga yang tidak memiliki kambium. Biasanya, tumbuhan seperti ini adalah tumbuhan-tumbuhan yang sulit tumbuh dan perlu diatur kadar air, suhu, dan cahaya mataharinya. Lalu, bagaimana dengan tumbuhan yang melakukan reproduksi secara seksual? Juga bisa, dong! Contohnya adalah pada tumbuhan kelapa sawit. Seperti yang kita tau, kelapa sawit ini adalah bahan baku minyak goreng, jadi kebutuhannya dalam industri sangat besar. Tapi, pembuahan kelapa sawit ini sulit banget kalau dilakukan secara normal. Alasannya, karena serbuk sari dan putik kelapa sawit nggak matang di saat yang bersamaan. Nah, terus caranya gimana? Caranya, manusia mengambil serbuk sari kelapa sawit yang sudah matang lebih dulu untuk diawetkan. Nanti, ketika bunga betina kelapa sawit sudah cukup dewasa dan bisa bereproduksi, serbuk sari ini yang tadi diawetkan akan ditabur ke bunga kelapa sawit. Baca juga Mengenal Teknologi Ramah Lingkungan Teknologi Reproduksi pada Hewan & Manusia Seperti yang tadi gue bilang di atas, teknologi reproduksi juga bisa dimanfaatkan pada hewan. Nah, teknologi reproduksi pada hewan dikenal dengan nama inseminasi buatan. Contoh penerapannya adalah pada sapi. Sapi ini bermanfaat banget kan, guys, untuk manusia. Sapi bisa dimanfaatkan sebagai hewan yang membantu kerja petani, bisa diperah susunya, dan hampir seluruh bagian tubuhnya bisa dimanfaatkan sebagai makanan. Masalahnya, ternyata sapi ini sulit banget untuk bereproduksi secara alami. Akhirnya, manusia membantu dengan cara mengambil sperma sapi jantan, lalu menyuntikan sperma itu langsung ke saluran reproduksi sapi betina. Oh iya, inseminasi buatan seperti ini juga dimanfaatkan oleh manusia, loh. Tapi untuk manusia, itu bukan satu-satunya cara. Cara lain yang digunakan oleh manusia adalah dengan mempertemukan sel telur dan sperma melalui media khusus di laboratorium. Sel sperma ini membuahi telur sehingga berkembang jadi embrio. Ketika sudah menjadi embrio, embrio akan diletakkan di rahim agar bisa tumbuh. Teknologi ini yang kita kenal dengan nama bayi tabung. Wah, ternyata pemanfaatan teknologi dalam membantu reproduksi aseksual dan seksual pengaruhnya besar ya bagi makhluk hidup! Sobat Zenius, itu tadi pembahasan gue tentang tujuan reproduksi serta perbedaan reproduksi aseksual dan seksual. Kalau elo mau belajar materi ini lebih jauh dan coba ngerjain soal-soal tentang materi tujuan serta perbedaan reproduksi aseksual dan seksual ini, klik banner di bawah, ya! Yuk, segera berlangganan paket belajar Zenius untuk dapetin ribuan materi belajar, live class dengan tutor-tutor Zenius, serta akses ke banyak banget soal dan pembahasan. Segera klik banner di bawah, dan taklukkan PTS, PAS, dan PAT bareng Zenius!
Jakarta Makhluk hidup menghasilkan keturunan dengan cara reproduksi. Reproduksi sendiri ada dua jenis, yakni aseksual dan seksual. Dengan adanya reproduksi, jenis makhluk hidup tertentu akan terus ada, karena jumlah mereka semakin bertambah seiring waktu. Atau, dengan kata lain tujuan dari reproduksi adalah agar setiap makhluk hidup bisa melestarikan jenisnya. Induk yang melakukan reproduksi aseksual dan seksual pasti punya anakan yang sama dengan mereka? Bahkan, anakan ini punya warna kulit, warna bunga yang sama dengan induknya. Hal ini lantaran DNA. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Makhluk hidup tersusun dari sel. Di dalam inti sel ada yang namanya DNA. DNA ini adalah bagian makhluk hidup yang mengkode sifat. Sifat di sini maksudnya bukan sifat penakut, pemarah, atau pemberani . Sifat ini seperti warna rambut, warna mata, warna kulit, bentuk tubuh, dan ciri fisik lainnya. Ketika makhluk hidup melakukan reproduksi aseksual dan seksual, makhluk hidup mewariskan DNA mereka ke keturunannya. Apabila induknya ada dua, maka anaknya akan mendapat dua macam DNA. Karena inilah sifat anakan bisa mirip atau bahkan sama dengan indukannya. Reproduksi aseksual dan seksual Makhluk hidup melakukan reproduksi dengan berbagai cara. Ada hewan yang beranak dan menghasilkan telur, ada tumbuhan yang menghasilkan tunas baru, ada juga makhluk hidup yang bereproduksi dengan membelah diri. Namun, secara umum kita bisa mengelompokkan reproduksi ke dalam dua jenis, yaitu reproduksi aseksual dan seksual. Apa bedanya reproduksi aseksual dan seksual? Simak artikelnya dikutip dari laman Zenius Reproduksi seksual Reproduksi seksual adalah reproduksi yang melibatkan dua induk dengan jenis kelamin berbeda, sehingga terjadi penggabungan dua DNA. Jadi, ada dua induk yang memberikan DNA untuk anak-anaknya melalui perkawinan. Pada hewan-hewan jantan sel sperma lah yang bertugas membawa setengah DNA. Sedangkan pada hewan betina, setengah DNA dibawa oleh sel telur. Ketika sel sperma bertemu sel telur, sel sperma akan memberikan setengah DNA yang dia bawa itu ke sel telur. Peristiwa ini yang dikenal dengan nama pembuahan. Hasilnya adalah zigot yang akan berkembang jadi anak. Ada banyak hewan yang melakukan reproduksi seksual, salah satunya ikan. Pembuahan pada ikan tidak terjadi di dalam tubuh ikan. Ikan betina dewasa akan melepaskan sel telur ke lingkungan atau air meski nggak ada ikan jantan. Nanti, ketika ada ikan jantan yang sudah dewasa juga, mereka akan melepaskan sel sperma juga, sehingga sel sperma dan sel telur ikan ketemu di air. Jadi, pembuahan ikan terjadi di luar tubuh. Pembuahan di dalam tubuh disebut pembuahan internal, sedangkan pembuahan di luar tubuh disebut pembuahan eksternal. Perbedaan pembuahan internal dan pembuahan eksternal Pembuahan internal Pembuahan yang terjadi di dalam tubuh Dibanding pembuahan eksternal, sel sperma hampir pasti bertemu dengan sel telur sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi Karena tingkat keberhasilannya tinggi, sel telur yang digunakan lebih sedikit Namun, pembuahan internal relatif lebih sulit terjadi, karena kedua induk harus bertemu secara langsung Pembuahan eksternal Pembuahan terjadi di luar tubuh, di lingkungan tinggal hewan Tingkat keberhasilan pembuahan eksternal lebih rendah, karena bergantung dengan faktor lingkungan. Bisa saja lingkungan terlalu panas atau dingin sehingga membunuh sel telur, bisa juga lingkungan tidak aman sehingga sel sperma sudah dimakan hewan lain sebelum bertemu sel telur Karena tingkat keberhasilannya yang rendah, sel telur yang dikeluarkan oleh betina pun jauh lebih banyak Pembuahan eksternal relatif lebih mungkin terjadi karena kedua induk tidak harus bertemu secara langsung Reproduksi seksual pada tumbuhan Reproduksi seksual juga terjadi pada beberapa jenis tumbuhan, yaitu pada tumbuhan yang menghasilkan bunga jantan dan bunga betina. Alat reproduksi bunga jantan adalah benang sari dan alat reproduksi bunga betina adalah putik. Benang sari akan menghasilkan serbuk sari yang nantinya akan jatuh di putik. Proses ini disebut penyerbukan. Setelah itu, akan terjadi proses pembuahan hingga bunga menghasilkan buah, setelah itu buah akan menghasilkan biji yang menjadi cikal bakal tumbuhan baru. Reproduksi aseksual Reproduksi aseksual adalah reproduksi yang terjadi jika hanya ada satu induk. Jadi, nggak ada perkawinan di sini, anak pun berasal dari pembelahan sel tubuh induknya. Biasanya, reproduksi aseksual terjadi pada organisme-organisme sederhana. Contohnya, anemon laut. Sel tubuh anemon laut akan membelah hingga muncul bagian kecil di tubuh si anemon laut. Bagian ini akan tumbuh, lalu melepaskan diri dari induknya. Cara reproduksi aseksual ini disebut tunas. Nah, pada reproduksi aseksual, DNA anak akan seratus persen sama dengan induknya. Lalu, cacing pipih. Ketika tubuh cacing pipih dibelah, masing-masing potongan tubuh itu bisa tumbuh menjadi individu baru. Cara reproduksi ini disebut fragmentasi. Contoh lainnya, hewan lebah. Lebah betina tetap akan menghasilkan telur meski tidak dibuahi oleh lebah jantan. Telur yang tidak dibuahi ini akan menjadi lebah betina, sedangkan telur yang dibuahi oleh lebah jantan akan menjadi lebah jantan. Cara ini dikenal dengan nama partenokarpi. Reproduksi aseksual pada tumbuhan Reproduksi aseksual pada tumbuhan hanyalah dengan cara bertunas. Syarat agar tumbuhan bisa bertunas adalah tumbuhan harus memiliki sel yang aktif membelah dan mendapat cukup nutrisi. Nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan bisa didapat dari tanah. Kelebihan dan kekurangan reproduksi aseksual dan seksual Lalu, mana yang lebih menguntungkan, reproduksi aseksual atau seksual? Jawabannya… tidak ada! Reproduksi aseksual dan seksual punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Reproduksi seksual menghasilkan anakan yang lebih bervariasi daripada reproduksi aseksual. Dengan banyaknya variasi, kita bisa menemukan anakan yang lebih unggul dari yang lain Contohnya variasi bibit yang kebal pada penyakit tertentu Reproduksi seksual membutuhkan waktu yang relatif lama dan energi yang lebih besar, sehingga anak yang dihasilkan lebih sedikit. Sedangkan reproduksi aseksual lebih cepat karena kebutuhan energinya lebih sedikit, sehingga anak yang dihasilkan lebih banyak Kesimpulannya, reproduksi seksual menguntungkan bagi makhluk hidup yang bertahan di lingkungan hidup yang keras, sedangkan reproduksi aseksual cocok untuk lingkungan yang kondusif yang nggak ada penyakit dan banyak nutrisi Teknologi reproduksi pada makhluk hidup Teknologi tidak terbatas dalam bidang komunikasi saja. Dalam bidang reproduksi makhluk hidup juga ada teknologi. Teknologi dalam bidang reproduksi fungsinya adalah merekayasa proses reproduksi, baik reproduksi aseksual dan seksual, berdasarkan prinsip sains untuk memenuhi kebutuhan. Contohnya bisa kita lihat dalam bidang pertanian. Ada bunga yang sulit berkembang biak, padahal bunga ini banyak dicari orang dan bisa dijual sebagai tanaman hias. Nah, petani bunga pun menggunakan teknologi untuk membantu bunga ini berkembang biak dengan lebih cepat. Contoh lain lagi bisa kita lihat pada peternakan hewan. Biasanya, peternak menggunakan teknologi tertentu supaya hewan ternak bisa menghasilkan lebih banyak anak dalam waktu yang lebih singkat. Teknologi reproduksi pada tumbuhan Teknologi reproduksi tidak melulu “tampak canggih”. Dalam teknologi reproduksi, yang penting metode atau teknologinya sesuai dengan prinsip reproduksi aseksual dan seksual setiap makhluk hidup. Contohnya pada tumbuhan, prinsip reproduksi aseksual tumbuhan adalah ada sel induk yang aktif membelah dan nutrisi untuk menghasilkan anak. Prinsip ini bisa digunakan untuk mendukung tumbuhan bereproduksi. Caranya, dengan mencari sel yang aktif membelah, misalnya kambium, lalu kita potong dan kita tanam di tanah yang penuh dengan nutrisi. Cara ini dikenal dengan nama stek. Bisa juga, kita kupas kulit batang sehingga kambium terbuka, lalu kita tutup dengan tanah. Cara ini dikenal dengan nama cangkok. Stek dan cangkok biasanya dilakukan langsung di lingkungan, tapi ada juga tanaman-tanaman yang bisa dikembangbiakan di dalam laboratorium. Misalnya bunga-bunga yang tidak memiliki kambium. Biasanya, tumbuhan seperti ini adalah tumbuhan-tumbuhan yang sulit tumbuh dan perlu diatur kadar air, suhu, dan cahaya mataharinya. Lalu, bagaimana dengan tumbuhan yang melakukan reproduksi secara seksual? Juga bisa, dong! Contohnya adalah pada tumbuhan kelapa sawit. Kelapa sawit adalah bahan baku minyak goreng, jadi kebutuhannya dalam industri sangat besar. Tapi, pembuahan kelapa sawit ini sulit dilakukan secara normal. Alasannya, karena serbuk sari dan putik kelapa sawit tidak matang di saat yang bersamaan. Lalu bagaimana caranya? Caranya, manusia mengambil serbuk sari kelapa sawit yang sudah matang lebih dulu untuk diawetkan. Nanti, ketika bunga betina kelapa sawit sudah cukup dewasa dan bisa bereproduksi, serbuk sari ini yang tadi diawetkan akan ditabur ke bunga kelapa sawit. Teknologi reproduksi pada hewan dan manusia Teknologi reproduksi juga bisa dimanfaatkan pada hewan. Nah, teknologi reproduksi pada hewan dikenal dengan nama inseminasi buatan. Contoh penerapannya pada sapi. Sapi bisa dimanfaatkan sebagai hewan yang membantu kerja petani, bisa diperah susunya, dan hampir seluruh bagian tubuhnya bisa dimanfaatkan sebagai makanan. Masalahnya, ternyata sapi sulit bereproduksi secara alami. Akhirnya, manusia membantu dengan cara mengambil sperma sapi jantan, lalu menyuntikan sperma itu langsung ke saluran reproduksi sapi betina. Inseminasi buatan seperti ini juga dimanfaatkan oleh manusia. Tapi untuk manusia, itu bukan satu-satunya cara. Cara lain yang digunakan oleh manusia adalah dengan mempertemukan sel telur dan sperma melalui media khusus di laboratorium. Sel sperma ini membuahi telur sehingga berkembang jadi embrio. Ketika sudah menjadi embrio, embrio akan diletakkan di rahim agar bisa tumbuh. Teknologi ini yang kita kenal dengan nama bayi tabung. Wah, ternyata pemanfaatan teknologi dalam membantu reproduksi aseksual dan seksual pengaruhnya besar ya bagi makhluk hidup! Bagaimana, sudah makin paham kan?
- Tahukah Anda, hewan bisa berkembang biak melalui "orangtua tunggal". Maksudnya, tidak perlu ada jantan dan betina untuk menghasilkan keturunan. Cara hewan berkembang biak ini disebut dengan reproduksi aseksual. Reproduksi aseksual adalah proses reproduksi yang menggunakan bagian tubuhnya juga Unik, Bintang Laut Bisa Kawin Secara Seksual dan Aseksual 1. Pertunasan Cara berkembang biak aseksual yang pertama adalah dengan cara membentuk tunas. Contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara pertunasan adalah Hydra sp., Porifera, dan Coelenterata. 2. Fragmentasi Fragmentasi pada hewan Planaria Fragmentasi adalah pematahan atau pemotongan tubuh induk menjadi dua bagian atau lebih. Setelah itu, potongan tubuh tersebut akan mengalami regenerasi untuk membentuk bagian tubuh yang lain yang tidak ada pada potongan tubuh akhirnya, potongan-potongan tubuh tersebut akan menjadi satu individu yang baru. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara fragmentasi adalah Planaria. Baca juga Orangtua Tunggal, Hiu Betina Ini Bereproduksi Tanpa Dibuahi Jantan 3. Partenogenesis Partenogenesis adalah bentuk reproduksi aseksual dimana betina memproduksi sel telur tanpa harus melewati proses fertilisasi. Pada beberapa hewan, partenogenesis hanya salah satu cara untuk bereproduksi. Namun, hewan tersebut tetap bisa bereproduksi secara seksual. Contoh hewan yang berkembang biak dengan partenogenesis adalah lebah. Sel telur yang dibuahi akan tumbuh menjadi lebah betina. Sedangkan yang tidak dibuahi akan tumbuh menjadi lebah jantan. Lebah betina akan bertugas sebagai lebah pekerja. Sedangkan lebah jantan bertugas untuk menghasilkan sel kelamin untuk membuahi sel telur yang dihasilkan lebah ratu. Baca juga Bunglon Ukuran, Habitat, dan Reproduksi Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
reproduksi aseksual sangat menguntungkan bagi individu yang